EFEK SAMPING ANTIBIOTIK BAGI KESEHATAN

Diposting oleh Unknown




merupakan senyawa yang mampu mencegah berbagai bakteri maupun mikroorganisme yang berbahaya bagi tubuh. Penggunaan obat antibiotik ini biasanya berkaitan dengan pengobatan penyakit infeksi pada tubuh-sekalipun dalam rekayasa genetika dan bioteknologi pun kerap kali digunakan.

Pemakaian antibiotik juga bisa untuk mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh jamur dan protozoa. Cara kerja antibiotik ini adalah dengan cara melumpuhkan bakteri. Dan tahukah Anda bahwa penisilin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan di dunia dan sampai saat ini pun masih digunakan.

Pasca ditemukannya penisilin ini, hingga kini sudah ditemukan ratusan jenis antibiotik lainnya yang bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit ringan sampai berat.

Namun, apakah penggunaan antibiotik cukup aman terutama ketika dilakukan dalam jangka yang lama? Ternyata antibiotik juga memiliki efek samping yang apabila tidak diperhatikan bisa membahayakan tubuh. Dan berikut merupakan beberapa efek samping yang ditimbulkan dari antibiotik ini.

Infeksi pada Perempuan Penggunaan antibiotik pada kalangan perempuan sangat rentan dapat menyebabkan terjadinya infeksi pada organ intim yang akhirnya bisa berujung pada timbulnya gatal-gatal, keputihan, atau munculnya cairan dan bau pada vagina.

Gangguan Pencernaan dan Alergi Efek samping penggunaan antibiotik yang paling umum dijumpai ialah terganggunya masalah pencernaan seperti timbulnya nyeri di perut, kembung, mual, kram, dan diare.

Bagi orang-orang tertentu, efek samping pemakaian antibiotik juga bisa menimbulkan alergi yang bahkan bisa mencapai tahunan. Adapun alergi yang sering terjadi yakni gatal-gatal atau terjadinya pembengkakan di mulut atau di tenggorokan.

Gangguan Fungsi Jantung Efek samping penggunaan antibiotik juga bisa menyebabkan kondisi jantung yang berdebar-debar, sakit kepala, penyakit kuning, timbulnya masalah ginjal maupun masalah saraf seperti seringnya merasakan kesemutan.

Efek Resistensi Keseringan minum antibiotik kemungkinan besar bisa mengakibatkan resistensi atau suatu keadaan di mana tubuh sudah tidak mempan lagi dengan antibiotik.

Beberapa penyakit yang kemungkinan akan muncul dalam kondisi orang yang mengalami resisten antibiotik ini seperti infeksi yang sulit diobati sehingga memerlukan antibiotik yang lebih tinggi lagi. Kondisi tersebut tentu tidak baik bagi tubuh manusia.

Gangguan Serius Dan inilah yang paling dikhawatirkan oleh banyak kalangan dimana pemakaian antibiotik dalam jangka waktu yang lama bisa menyebabkan efek samping yang serius mulai dari terjadinya kerusakan hati atau disfungsi hati, penurunan sel darah putih, terjadinya kerusakan pada otak, tendon pecah, koma, aritmia jantung, bahkan sampai menimbulkan kematian.

Penggunaan Antibiotik Harus Disiplin Ketika Anda mengeluh merasakan suatu penyakit infeksi maka sebaiknya tidak serta-merta menggunakan antibiotik untuk mengatasinya. Alasannya, penggunaan antibiotik tidak boleh secara sembarangan dan harus dengan resep dokter.

Sebenarnya, untuk mengatasi berbagai penyakit infeksi yang muncul tidak selalu mesti menggunakan antibiotik dan pengobatannya bisa dilakukan dengan dikompres, memakai obat yang diresepkan oleh dokter maupun memberikan banyak cairan. Hal tersebut justru bisa meminimalisir efek samping yang akan ditimbulkan ketika menggunakan obat antibiotik.

Namun, kalau Anda diharuskan untuk menggunakan antibiotik, maka sebaiknya didasarkan atau berkonsultasi terlebih dahulu kepada otoritas kesehatan terkait dengan efektifitas obat antibiotik, petunjuk pemakaian obat sampai pada daya tahan tubuh yang masih bisa mentolerir jika diberikan antibiotik.
Terlebih Anda harus benar-benar memerhatikan penggunaan antibiotik pada anak-anak yang masih sangat rentan. Pada anak yang terkena infeksi, sebaiknya tidak langsung memberikannya antibiotik apalagi dalam dosis yang sama dengan orang dewasa.

Namun akan menjadi lebih bijak dan aman untuk terlebih dahulu mengkonsultasikannya dengan dokter atau petugas kesehatan terkait.


MENGAPA KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA SANGAT PENTING?

Diposting oleh Unknown



Masa remaja adalah masa transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa dan relatif belum mencapai tahap kematangan mental dan sosial sehingga mereka harus menghadapi tekanan-tekanan emosi dan sosial yang saling bertentangan. Banyak sekali life events yang akan terjadi yang tidak saja akan menentukan kehidupan masa dewasa tetapi juga kualitas hidup generasi berikutnya sehingga menempatkan masa ini sebagai masa kritis.


Di negera-negara berkembang masa transisi ini berlangsung sangat cepat. Bahkan usia saat berhubungan seks pertama ternyata selalu lebih muda daripada usia ideal menikah (Kiragu, 1995:10, dikutip dari Iskandar, 1997).

Pengaruh informasi global (paparan media audio-visual) yang semakin mudah diakses justru memancing anak dan remaja untuk mengadaptasi kebiasaan-kebiaasaan tidak sehat seperti merokok, minum minuman berakohol, penyalahgunaan obat dan suntikan terlarang, perkelahian antar-remaja atau tawuran (Iskandar, 1997). Pada akhirnya, secara kumulatif kebiasaan-kebiasaan tersebut akan mempercepat usia awal seksual aktif serta mengantarkan mereka pada kebiasaan berperilaku seksual yang berisiko tinggi, karena kebanyakan remaja tidak memiliki pengetahuan yang akurat mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas serta tidak memiliki akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi, termasuk kontrasepsi






Kebutuhan dan jenis risiko kesehatanreproduksi yang dihadapi remaja mempunyai ciri yang berbeda dari anak-anak ataupun orang dewasa. Jenis risiko kesehatan reproduksi yang harus dihadapi remaja antara lain adalah kehamilan, aborsi, penyakit menular seksual (PMS), ke-kerasan seksual, serta masalah keterbatasan akses terhadap informasi dan pelayanan kesehatan. Risiko ini dipe-ngaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan, yaitu tuntutan untuk kawin muda dan hubungan seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual dan pengaruh media massa maupun gaya hidup.


Khusus bagi remaja putri, mereka kekurangan informasi dasar mengenai keterampilan menegosiasikan hubungan seksual dengan pasangannya. Mereka juga memiliki kesempatan yang lebih kecil untuk mendapatkan pendidikan formal dan pekerjaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi kemampuan pengambilan keputusan dan pemberdayaan mereka untuk menunda perkawinan dan kehamilan serta mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki (FCI, 2000). Bahkan pada remaja putri di pedesaan, haid pertama biasanya akan segera diikuti dengan perkawinan yang menempatkan mereka padarisiko kehamilan dan persalinan dini (Hanum, 1997:2-3).

Kadangkala pencetus perilaku atau kebiasaan tidak sehat pada remaja justru adalah akibat
ketidak-harmonisan hubungan ayah-ibu, sikap orangtua yang menabukan pertanyaan anak/remaja tentang fungsi/proses reproduksi dan penyebab rangsangan seksualitas (libido), serta frekuensi tindak kekerasan anak (child physical abuse).

Mereka cenderung merasa risih dan tidak mampu untuk memberikan informasi yang memadai mengenai alat reproduksi dan proses reproduksi tersebut. Karenanya, mudah timbul rasa takut di kalangan orangtua dan guru, bahwa pendidikan yang menyentuh isu perkembangan organ reproduksi dan fungsinya justru malah mendorong remaja untuk melakukan hubungan seks pranikah (Iskandar, 1997).

Kondisi lingkungan sekolah, pengaruh teman, ketidaksiapan guru untuk memberikan pendidikan kesehatan reproduksi, dan kondisi tindak kekerasan sekitar rumah tempat tinggal juga berpengaruh (O’Keefe, 1997: 368-376).
Remaja yang tidak mempu-nyai tempat tinggal tetap dan tidak mendapatkan perlin-dungan dan kasih sayang orang tua, memiliki lebih banyak lagi faktor-faktor yang berkontribusi, seperti: rasa kekuatiran dan ketakutan yang terus menerus, paparan ancaman sesama remaja jalanan, pemerasan, penganiayaan serta tindak kekerasan lainnya, pelecehan seksual dan perkosaan (Kipke et al., 1997:360-367). Para remaja ini berisiko terpapar pengaruh lingkungan yang tidak sehat, termasuk penyalahgunaan obat, minuman beralkohol, tindakan kriminalitas, serta prostitusi (Iskandar, 1997).


Artikel Kesehatan Reproduksi : Pelayanan Kesehatan Reproduksi bagi Remaja


Pilihan dan keputusan yang diambil seorang remaja sangat tergantung kepada kualitas dan kuantitas informasi yang mereka miliki, serta ketersediaan pelayanan dan kebijakan yang spesifik untuk mereka, baik formal maupun informal (Pachauri, 1997).

Sebagai langkah awal pencegahan, peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi harus ditunjang dengan materi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) yang tegas tentang penyebab dan konsekuensi perilaku seksual, apa yang harus dilakukan dan dilengkapi dengan informasi mengenai saranan pelayanan yang bersedia menolong seandainya telah terjadi kehamilan yang tidak diinginkan atau tertular ISR/PMS. Hingga saat ini, informasi tentang kesehatan reproduksi disebarluaskan dengan pesan-pesan yang samar dan tidak fokus, terutama bila mengarah pada perilaku seksual (Iskandar, 1997).

Di segi pelayanan kesehatan, pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana di Indonesia hanya dirancang untuk perempuan yang telah menikah, tidak untuk remaja. Petugas kesehatan pun belum dibekali dengan kete-rampilan untuk melayani kebutuhan kesehatan reproduksi para remaja (Iskandar, 1997).

Jumlah fasilitas kesehatan reproduksi yang menyeluruh untuk remaja sangat terbatas. Kalaupun ada, pemanfaatannya relatif terbatas pada remaja dengan masalah kehamilan atau persalinan tidak direncanakan. Keprihatinan akan jaminan kerahasiaan (privacy) atau kemampuan membayar, dan kenyataan atau persepsi remaja terhadap sikap tidak senang yang ditunjukkan oleh pihak petugas kesehatan, semakin membatasi akses pelayanan lebih jauh, meski pelayanan itu ada. Di samping itu, terdapat pula hambatan legal yang berkaitan dengan pemberian pelayanan dan informasi kepada kelompok remaja (Outlook, 2000).

Karena kondisinya, remaja merupakan kelompok sasaran pelayanan yang mengutamakan privacy dan confidentiality (Senderowitz, 1997a:10). Hal ini menjadi penyulit, mengingat sistem pelayanan kesehatan dasar di Indonesia masih belum menempatkan kedua hal ini sebagai prioritas dalam upaya perbaikan kualitas pelayanan yang berorientasi pada klien.

Sebuah survei terbaru terhadap 8084 remaja laki-laki dan remaja putri usia 15-24 tahun di 20 kabupaten pada empat propinsi (Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung) menemukan 46,2% remaja masih menganggap bahwa perempuan tidak akan hamil hanya dengan sekali melakukan hubungan seks. Kesalahan persepsi ini sebagian besar diyakini oleh remaja laki-laki (49,7%) dibandingkan pada remaja putri (42,3%) (LDFEUI & NFPCB, 1999a:92).

Dari survei yang sama juga didapatkan bahwa hanya 19,2% remaja yang menyadari peningkatan risiko untuk tertular PMS bila memiliki pasangan seksual lebih dari satu. 51% mengira bahwa mereka akan berisiko tertular HIV hanya bila berhubungan seks dengan pekerja seks komersial (PSK) (LDFEUI & NFPCB, 1999b:14).


Artikel Kesehatan Reproduksi : Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi
Remaja seringkali merasa tidak nyaman atau tabu untuk membicarakan masalah seksualitas dan kesehatan reproduksinya. Akan tetapi karena faktor keingintahuannya mereka akan berusaha untuk mendapatkan informasi ini. Seringkali remaja merasa bahwa orang tuanya menolak membicarakan masalah seks sehingga mereka kemudian mencari alternatif sumber informasi lain seperti teman atau media massa.

Kebanyak orang tua memang tidak termotivasi untuk memberikan informasi mengenai seks dan kesehatan reproduksi kepada remaja sebab mereka takut hal itu justru akan meningkatkan terjadinya hubungan seks pra-nikah. Padahal, anak yang mendapatkan pendidikan seks dari orang tua atau sekolah cenderung berperilaku seks yang lebih baik daripada anak yang mendapatkannya dari orang lain (Hurlock, 1972 dikutip dari Iskandar, 1997).

Keengganan para orang tua untuk memberikan informasi kesehatan reproduksi dan seksualitas juga disebabkan oleh rasa rendah diri karena rendahnya pengetahuan mereka mengenai kesehatan reproduksi (pendidikan seks). Hasil pre-test materi dasar Reproduksi Sehat Anak dan Remaja (RSAR) di Jakarta Timur (perkotaan) dan Lembang (pedesaan) menunjukkan bahwa apabila orang tua merasa meiliki pengetahuan yang cukup mendalam tentang kesehatan reproduksi, mereka lebih yakin dan tidak merasa canggung untuk membicarakan topik yang berhubungan dengan masalah seks (Iskandar, 1997:3). Hambatan utama adalah justru bagaimana mengatasi pandangan bahwa segala sesuatu yang berbau seks adalah tabu untuk dibicarakan oleh orang yang belum menikah (Iskandar, 1997:1).

Artikel Kesehatan Reproduksi : Sikap Remaja terhadap Kesehatan Reproduksi
Responden survei remaja di empat propinsi yang dilakukan pada tahun 1998 memperlihatkan sikap yang sedikit berbeda dalam memandang hubungan seks di luar nikah. Ada 2,2% responden setuju apabila laki-laki berhubungan seks sebelum menikah. Angka ini menurun menjadi 1% bila ditanya sikap mereka terhadap perempuan yang berhubungan seks sebelum menikah. Jika hubungan seks dilakukan oleh dua orang yang saling mencintai, maka responden yang setuju menjadi 8,6%. Jika mereka berencana untuk menikah, responden yang setuju kembali bertambah menjadi 12,5% (LDFEUI & NFPCB, 1999a:96-97).

Sebuah studi yang dilakukan LDFEUI di 13 propinsi di Indonesia (Hatmadji dan Rochani, 1993) menemukan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa pengetahuan mengenai kontrasepsi sudah harus dimiliki sebelum menikah.



Artikel Kesehatan Reproduksi : Perilaku Seksual RemajaSurvei remaja di empat propinsi kembali melaporkan bahwa ada 2,9% remaja yang telah seksual aktif. Persentase remaja yang telah mempraktikkan seks pra-nikah terdiri dari 3,4% remaja putra dan 2,3% remaja putri (LDFEUI & NFPCB,
1999:101). Sebuah survei terhadap pelajar SMU di Manado, melaporkan persentase yang lebih tinggi, yaitu 20% pada remaja putra dan 6% pada remaja putri (Utomo, dkk., 1998).
Sebuah studi di Bali menemukan bahwa 4,4% remaja putri di perkotaan telah seksual aktif. Studi di Jawa Barat menemukan perbedaan antara remaja putri di perkotaan dan pedesaan yang telah seksual aktif yaitu berturut-turut 1,3% dan 1,4% (Kristanti & Depkes, 1996: Tabel 8b).
Sebuah studi kualitatif di perkotaan Banjarmasin dan pedesaan Mandiair melaporkan bahwa interval 8-10 tahun adalah rata-rata jarak antara usia pertama kali berhubungan seks dan usia pada saat menikah pada remaja putra, sedangkan pada remaja putri interval tersebut adalah 4-6 tahun (Saifuddin dkk, 1997:78).
Tentu saja angka-angka tersebut belum tentu menggambarkan kejadian yang sebenarnya, mengingat masalah seksualitas termasuk masalah sensitif sehingga tidak setiap orang bersedia mengungkapkan keadaan yang sebenarnya. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan apabila angka sebenarnya jauh lebih besar daripada yang dilaporkan.



TIPS AMPUH MENJAGA KESEHATAN MATA ANDA

Diposting oleh Unknown




Setiap orang pasti menginginkan kondisi matanya tetap dalam keadaan sehat sampai kapanpun. Mata memang anugerah terbesar yang diberikan Tuhan kepada manusia karena peranannya sangat besar.


Tak bisa dibayangkan kalau manusia hidup tanpa memiliki mata, bagaimana ia bisa menulis, memandangi indahnya pegunungan, atau hanya sekadar untuk membedakan warna.

Sungguh akan tersiksa tentunya kalau mata manusia tidak sehat atau mengalami gangguan akibat penyakit mata. Mata merupakan modal berharga bagi kehidupan setiap orang. Agar mata Anda masih tetap berfungsi sebagaimana mestinya, Anda wajib untuk menjaga dan memeriksakan kesehatan kepada dokter spesialis mata secara rutin.

Tak bisa dipungkiri bahwa ada banyak kebiasaan atau pekerjaan sehari-hari yang dapat mereduksi fungsi mata seperti menonton televisi terlalu dekat, bermain game berlebihan atau terlalu lama memandangi sinar matahari. Berikut merupakan beberapa hal yang wajib diperhatikan untuk menjaga kesehatan mata Anda.
Perhatikan Jarak ketika Menonton Televisi atau Membaca

Jarak yang bisa dikatakan aman untuk menonton televisi ialah 2 meter untuk ukuran 14 inchi dan 3 meter untuk ukuran yang lebih besar lagi. Sebaiknya, gunakan televisi berukuran kecil saja supaya tidak terlalu berpengaruh terhadap kesehatan mata Anda.

Terlebih kalau televisi tersebut juga digunakan oleh Anda dan juga anak Anda untuk bermain game yang biasanya memakan waktu berjam-jam lamanya. Demikian juga dengan kebiasaan membaca agar tidak berjarak terlalu dekat.

Membaca dengan jarak yang dekat bisa menyebabkan mata tegang dan mudah lelah. Jangan lupa pula untuk menggunakan penerangan yang cukup dan tidak membaca sambil tiduran atau malas-malasan.
Lamanya Duduk di Depan Komputer atau Televisi

Usahakan untuk tidak menatap layar komputer atau televisi dalam jangka waktu lama sekaligus. Anda bisa mengatur agar setiap 1-2 jam sekali, Anda menjauh dari televisi atau komputer untuk mengistirahatkan sejenak mata Anda. Lakukan aktifitas berjalan selama 5-10 menit sehingga pandangan tidak hanya fokus pada satu tempat.
Menghindari Debu dan Menggunakan Kacamata

Debu sangat berperan dalam merusak mata Anda. Ketika bepergian ke luar ruangan, di jalan raya misalnya, sebaiknya menggunakan masker atau pelindung mata supaya debu-debu yang akan masuk ke mata bisa diminimalisir. Hindari debu yang masuk ke mata karena bisa membuat mata jadi infeksi dan membuat resiko mata menjadi katarak.

Menggunakan kacamata bisa menghindarkan mata Anda dari sorotan sinar UV yang menjadi salah satu penyebab pengerasan lensa, katarak, dan terjadinya penurunan penglihatan akibat adanya gangguan di pusat retina. Dengan menggunakan kacamata, sinar UV bisa disaring sampai 100% ketika Anda berada di luar ruangan.
Melakukan Olahraga dan Pemeriksaan Mata Secara Rutin

Menurut hasil studi, olahraga dapat bermanfaat untuk menurunkan ketegangan di mata sehingga merurangi resiko glaukoma. Ada banyak ragam olahraga yang bisa Anda lakukan mulai dari jogging, treadmill, ke gym dan lainnya yang bisa dilakukan secara konsisten.

Dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin kepada dokter spesialis maka resiko terkena masalah kesehatan pada mata akan bisa dikurangi karena sebelum penyakit datang, sudah bisa terdeteksi lebih dulu sehingga bisa segera diatasi/diobati.
Konsumsi Makanan Penyehat Mata

Ada banyak jenis makanan yang bisa Anda konsumsi untuk menjaga kesehatan mata Anda mulai dari wortel yang mengandung banyak vitamin A, alpukat, brokoli yang termasuk sayuran hijau, telur, bayam, kol, tomat, bawang putih, dan juga ikan salmon.

Dengan banyak mengonsumsi makanan untuk menyehatkan mata tersebut maka kemungkinan Anda terkena problem penyakit mata seperti katarak, glaukoma, dan lainnya bisa dikurangi.



CARA MERAWAT WAJAH SECARA ALAMI PUTIH DAN BEBAS JERAWAT

Diposting oleh Unknown


Wajah merupakan salah satu bagian tubuh yang menjadi perhatian utama bagi setiap orang, baik pria maupun wanita. Untuk itu banyak cara merawat wajah yang dilakukan untuk mendapatkan wajah yang sehat, putih, bersih dan terbebas dari jerawat. Setiap orang pasti ingin mempunyai wajah yang sehat dan bersih, sehingga tidak sedikit pula biaya yang dikeluarkan untuk melakukan perawat wajah. Mulai dari perawatan ke salon, klinik bahkan sampai ke dokter kecantikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.




Sumber gambar : blogspot.com

Sebenarnya cara merawat wajah tidak susah, hanya tergantung bagaimana cara kita merawatnya dan membersihkannya. Semua bisa dilakukan dengan mudah jika sahabat telah mengetahui jenis kulit dan produk kecantikan yang cocok, sehingga kulit wajah akan mendapatkan perawatan yang tepat dan terbebas dari komedo dan jerawat yang mengganggu. Sebaiknya lakukanlah perawatan yang menggunakan bahan-bahan alami sehingga kulit wajah akan terbebas dari efek samping yang dapat merusak kulit.

Dalam artikel kali ini saya akan memberikan informasi mengenai cara merawat wajah secara alami, putih dan bebas jerawat. Mau tau selengkapnya ? Silahkan lihat dalam artikel berikut ini :
- Sebelum menyentuh daerah wajah, sebaiknya cucilah tangan terlebih dahulu dengan air bersih agar terbebas dari kuman dan bakteri.
- Sebaiknya biasakanlah untuk membersihkan wajah dengan pembersih dan penyegar yang cocok dengan jenis kulit sahabat, setiap pagi dan malam, atau setiap kali keluar dari rumah.
- Rajinlah mencuci muka setiap kulit wajah terasa kering atau saat pulang dari bepergian.
- Selalu pakai pelembab wajah setiap akan beraktifitas diluar rumah, agat kulit wajah tetap terjaga dan terbebas dari sinar ultraviolet (UV) yang dapat menyebabkan flek hitam.
- Sebaiknya luangkanlah waktu sekitar 2-3 menit setiap malam, untuk memijat kulit wajah setiap sebelum tidur. Hal tersebut dilakukan agar mengilangkan letih pada wajah dan memberikan warna kulit agar tetap sehat dan cerah.
- Biasakanlah menggunakan masker wajah minimal 2 kali dalam 1 minggu, agar kotoran yang menempel pada wajah akan terangkat dan wajah akan menjadi lebih bersih dan segar.
- Perbanyaklah mengkonsumsi air putih setiap hari, minimal 8 gelas perhari agar kulit wajah tetap terlihat cerah dan segar.
- Minumlah Vitamin E setiap hari untuk menjaga kesehatan kulit dari dalam.
- Olahraga secara teratur, agar kulit tetap kencang dan tubuh pun akan terbebas dari berbagai penyakit.


Setelah mengetahui cara merawat wajah diatas, sebaiknya sahabat juga bisa mencoba cara merawat wajah secara alami berikut ini :

* Jeruk Nipis

Jeruk nipis mempunyai kandungan Vitamin C dan zat anti oksidan yang bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori, menghaluskan dan mencerahkan kulit wajah. Caranya juga sangat mudah hanya dengan membelah jeruk nipis menjadi 2 bagian, setelah itu peras dan ambil airnya, lalu oleskan pada kulit wajah secara merata. Diamkan kurang lebih selama 10 - 20 menit, kemudian cucilah wajah dengan air hangat, dan lanjutkan membasuh wajah dengan air dingin.

* Apel

Buah apel mempunyai manfaat untuk mengurangi kelebihan minyak pada wajah, sehingga dapat digunakan dalam merawat muka. Caranya adalah hancurkan buah apel dengan menggunakan blender, sebaiknya jangan menambahkan air sedikitpun pada saat apel di blender. Setelah itu oleskan pada wajah selama 30 menit, lalu bilaslah dengan air bersih.

* Tomat

Tomat kaya akan zat anti oksidan yang dapat membantu mengatasi iritasi pada kulit akibat sinar matahari, mengurangi komedo, dan mencerahkan warna kulit wajah. Caranya haluskan 1 buah tomat, lalu campurkan dengan 1 sendok madu, oleskan pada wajah dan diamkan selama 15 menit. Kemudian basuhlah wajah dengan air hangat.

* Pisang

Buah pisang dapat bermanfaat untuk meremajakan kulit dan membuat kulit wajah menjadi lembab dan kenyal. Caranya cukup mudah, hanya dengan mengambil 1 buah pisang ambon, kupas kulitnya dan hancurkan buahnya. Setelah itu tambahkan 1 sendok madu kedalam pisang yang telah dihancurkan tadi, dan oleskan secara merata pada wajah dan diamkan selama 30 menit. Lalu bersihkan dengan kapas dan air hangat.

* Mentimun

Mentimun mempunyai manfaat untuk mengangkat noda-noda hitam pada wajah dan dapat membuat wajah terlihat bercahaya. Caranya ambil 1/2 mentimun, kupas hingga bersih. Lalu tambahkan 1 sendok susu tanpa lemak, 1 sendok yoghurt. Blender semua campuran tadi hingga halus, setelah itu oleskan pada wajah selama 20 menit dan bilaslah dengan air hangat.


TIPS MENJAGA KESEHATAN JANTUNG

Diposting oleh Unknown


Jantung adalah penyakit pembunuh nomor satu di dunia. Penyakit jantung terjadi utamanya disebabkan karenya kurangnya jumlah darah yang memasok oksigen ke jantung. Berbagai macam penyebab atau gejala bisa dirasakan dengan begitu mendadak. Salah satunya seperti sering pusing, berkeringat dingin, dan sesak nafas. Dengan gejala tersebut masih banyak masyarakat umum yang menyepelekan hal tersebut. Berikut ini kesehatan96 berbagi Tips Menjaga Kesehatan Jantung yang bisa dijadikan untuk mengatasi penyakit jantung.



Tips Menjaga Kesehatan Jantung 
Relaksasi
Melakukan relaksi secara tratur, sangatlah baik untuk penderita jantung. Karena jika jantung bernafas dengan baik dan teratur maka keadaan jantung akan semakin stabil dan membaik. Dan ingat hindari berbicara yang terlalu keras.

Olahraga
Melakukan olahraga yang teratur adalah hal yang baik untuk dilakukan. Selain fisik dan jiwa terasa sehat dan kuat, detakkan jantung akan lebih teratur.

Pola Makan
Makanan yang banyak mengandung lemak dan kolestrol tinggi perlulah dihindari bagi penderita penyakit jantung. Karena makanan mengandung kolestrol tinggi pastilah sangat menggung kesehatan jantung.

Hindari Makanan Instan
Makan instan atau siap saji, sangat banyak sekali mengandung lemak, garam, serta bahan pengawet. Maka dengan begitu, sangat tidak baik untuk kesehatan jantung.

Henti Merokok
Jika anda seorang perokok, maka dari sekarang cobalah untuk menghindari hal tersebut. Karena dari asap rokok sangat berpengaruh ke paru-paru. 


Jadi, dari sekarang hindarilah makanan serta faktor-faktor yang bisa menambah penyakit jantung anda



SURVEILANS KESEHATAN MALARIA

Diposting oleh Unknown


Pengertian dan Tujuan Surveilans Malaria



Malaria masih merupakan masalah kesehatan di negara tropis, dengan perkiraan sekitar 40% penduduk dunia masih mengidap malaria. Penyakit malaria juga masih merupakan masalah kesehatan global, karena menyebabkan kematian dan mengakibatkan dampak sosial ekonomi besar terutama penduduk miskin yang bermukim di negara-negara sedang berkembang endemic malaria. 

Sebagaimana kita ketahui, malaria merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui nyamuk yang mengandung parasit malaria. Berdasarkan data WHO, rata-rata sekitar dua juta orang meninggal karena malaria terutama terjadi pada balita-balita di Afrika. Sedangkan jumlah kasus diperkirakan sebanyak 300-500 juta kasus. Sementara kematian karena malaria menduduki peringkat ke lima paneyakit parasitik setelah infeksi pneumokokal saluran nafas bawa, diare termasuk disentri, dan HIV/AIDS. 

Sementara pengertian Surveilans epidemiologi menurut Depkes RI (2003), merupakan suatu proses pengamatan terus menerus dan sistematik terhadap terjadinya penyebaran penyakit serta kondisi yang memperbesar risiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis, interpretasi dan penyebaran interpretasi serta tindak lanjut perbaikan dan perubahan. 

Sedangkan surveilans malaria menurut Depkes R.I (1998), adalah kegiatan terus menerus, teratur dan sistimatis dalam pengumpulan, pengolahan, analisis, interpretasi data malaria untuk menghasilkan informasi yang akurat yang dapat disebarluaskan dan digunakan sebagai dasar untuk melaksanakan tindakan penanggulangan yang cepat dan tepat sesuai dengan kondisi daerah setempat. 

Tujuan surveilans dalam program pemberantasan malaria antara lain : 
Melakukan pengamatan dini (SKD) malaria di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya dalam rangka mencegah kejadian luar biasa (KLB) malaria 
Menghasilkan informasi yang cepat dan akurat yang dapat disebarluaskan dan dipergunakan sebagai dasar penanggulangan malaria yang cepat dan tepat yang direncanakan sesuai dengan permasalahan. 
Penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) secara dini. d). Mengetahui trend penyakit dari waktu ke waktu. 
Mendapatkan gambaran distribusi penyakit malaria menurut orang, tempat dan waktu. 

Tujuan diatas kemudian dioperasionalkan dalam bentuk beberapa kebijakan yang telah ditetapkan oelh kementerian kesehatan, sebagai berikut : 
Pengumpulan, pengolahan, interpretasi data malaria dilakukan pada semua tingkatan administratif mulai dari Puskesmas pembantu, Puskesmas, Rumah sakit, Dinas Kesehatan dan Departemen Kesehatan. 
Meningkatkan peran-serta masyarakat seperti kader malaria, pos obat desa (POD), terutama dalam kegiatan pengobatan 
Meningkatkan kemitraan dalam jaringan informasi malaria dengan sektor terkait.Upaya pemberantasan malaria yang tepat dan cepat yang berpedoman pada petunjuk dasar atau “evidence based”. 
Meningkatkan kerja sama lintas batas wilayah administratif (perbatasan wilayah Puskesmas, kabupaten, propinsi dan antar negara) dalam perencanaan dan upaya penanggulangan malaria. 


Pelaksanaan kebijakan diatas, kemudian diterapkan dalam bentuk penyelenggaraan surveilans program pencegahan penyakit malaria, yang antara lain meliputi tahap pengamatan dan survei. Pada tahap pengamatan penyakit malaria beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain berupa kegiatan penemuan penderita malaria. Tujuan penemuan penderita adalah menemukan penderita secara dini dan secepatnya memberikan pengobatan, memantau fluktuasi malaria pada suatu tempat, sebagai alat bantu menentukan musim penularan, dan peringatan dini terhadap kejadian luar biasa (KLB).

Tahap diatas dilaksanakan dengan beberapa jenis kegiatan yang seperti Active Case Detection (ACD). Kegiatan ini dilakukan secara aktif oleh juru malaria desa atau petugas lapangan malaria, dengan jenis kunjungan dilakukan pada beberapa jenis kriteria desa endemik malaria, antara lain : 
Desa High Case Incidence (HCI), dengan melakukan kunjungan rumah 2 minggu sekali. 
Desa Middle Case Incidence (MCI), dengan melakukan kunjungan rumah 1 bulan sekali. 
Desa Low Cace Incidence (LCI), dengan melakukan kunjungan ditingkat dusun sebulan sekali. 

Tindak lanjut kunjungan diatas, kemudian diikuti dengan kegiatan pengambilan sediaan darah (SD). Kegiatan ini hanya dilakukan pada penduduk yang memenuhi beberapa criteria yang dipersyaratkan seperti demam, menggigil, baik disertai sakit kepala atau tidak dalam tiga hari terakhir. 

Selain pengambilan sediaan darah juga dilakukan kegiatan passive case detection (PCD). PCD dilakukan dengan mengintensifkan pengambilan sediaan darah di institusi/pusat pelayanan kesehatan swasta maupun pemerintah dan kader pelayanan kesehatan. 

Sebagai indikator kinerja petugas, target pengambilan sediaan darah ditetapkan sebagai berikut: 
Pada Desa High Case Incidence (HCI) sebesar 5%K 
Pada Desa Middle Case Incidence (MCI) sebesar 5%K 
Pada Desa Low Case Incidence (LCI) sebesar 3%K 

(Keterangan : K merupakan kunjungan ke Puskesmas dengan standard 60 % dari populasi). 

Setelah beberapa tahap kegiatan diatas dilakukan, selanjutnya dilaksanakan tahap kegiatan penyidikan epidemiologi. Kegiatan ini dilakukan pada seluruh penghuni rumah, tempat tinggal penderita positip malaria dan seluruh penghuni pada empat rumah ddisekeliling rumah penderita tersebut. Selain itu juga dilaksanakan survey penderita malarai. Survei yang dilakukan dalam pemberantasan malaria meliputi jenis survei malariometrik (MS), Mass fever survei (MFS), Survei kontak, dan survei migrasi. 

Kegiatan lain yang tidak kalah penting dalam surveilans malaria adalah pengamatan vektor. Beberapa jenis pengamatan vektor malaria dilakukan dengan : 
Pengamatan sewaktu (spot survei) dan pengamatan 
kesinambungan (longitudinal survei). 
Pengamatan lingkungan, yang dilaksanakan dengan melakukan pengamatan tempat-tempat perindukan nyamuk. 

Kondisi perkembangan malaria pada suatau wilayah kemudian dipetakan. Pembagian situasi malaria pada suatu wilayah dibagi dalam beberapa kriteria antara lain periode peringatan dini, periode kejadian luar biasa (KLB), dan periode pasca KLB. Sddangkan jenis data yang dianalisa untuk kepentingan pembagian periodisasi tersebut antara lain : 

Periode pengamatan dini.

Periode ini data yang diperlukan berbeda pada berbagai tingkatan kewilayahan. Pada tingkat Puskesmas, jenis data yang dikumpulkan adalah data kasus vektor, logistik, demografi dan lingkungan. Sedangkan pada tahap pengolahan dan anlisa data, dengan memperhatikan variablel-variabel antara lain : 
Indikasi situasi malaria, dibedakan menjadi situasi malaria di Puskesmas yang sudah mampu memeriksa spesimen darah secara laboratorium dan Puskesmas yang belum mampu. 
Indikasi perubahan lingkungan. Tingkat reseptivitas. 
Situasi lingkungan – Untuk memudahkan interpretasi data, maka semua data disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, yaitu dalam bentuk peta, angka insiden, peta vektor, peta keadaan geografis tabel dan grafik. 

Apabila terjadi kecenderungan peningkatan penderita malaria kemudian dilakukan upaya penanggulangan dengan Mass fever survey (MFS), pengamatan vektor dan pemberantasan vektor. 

Pada tingkat Kabupaten jenis data yang dikumpulkan adalah data kematian di Puskesmas dan rumah sakit, data kasus per desa per tahun, data cakupan pengobatan, data vektor, data laboratorium, data demografi, data logistik, data lingkungan, (curah hujan, luas tempat perindukan) dan data sosial budaya. 

Sedangkan jenis data yang dikumpulkan adalah data kematian di puskesmas dan rumah sakit, data kasus per desa per tahun, data cakupan pengobatan, data vektor, data demografi, dan data logistik. 


Periode Kejadian Luar Biasa : 

Pada periode KLB yang dikumpulkan antara lain data kematian, data kasus dan trend malaria, data vektor, data lingkungan yang berkaitan dengan vektor (tempat perindukan, ternak), data form W1 (dilaporkan dalam 24 jam), data hasil konfirmasi KLB, data batas wilayah KLB, data logistik (obat malaria, bahan dan peralatan lainnya), data hasil upaya penanggulangan yang telah dilakukan. 

Pasca Kejadian Luar Biasa :

Kegiatan yang dilakukan pada periode ini sama seperti pada periode pengamatan dini yaitu pengamatan kasus, vektor dan lingkungan yang dilakukan secara lebih intensif. 
Data yang telah diolah dan dianalisa menjadi informasi yang mendukung upaya penanggulangan malaria digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan sebagai alat bantu pengambilan keputusan dilakukan pengolahan data dengan ukuran-¬ukuran seperti insiden dan prevalensi, dengan beberapa indikator seperti angka kesakitan dan angka kematian karena malaria, Prevalence Rate (PR), Slide positive rate (SPR), data vektor seperti Man bitting rate (MBR), jenis vektor, bionomik vektor, status kerentanan vektor, serta data terkait lingkungan. 


PROFIL SEDERHANA

Diposting oleh Unknown


Pagi semuanya selamat datang di profil saya, nama sya anggy fransiska,kesibukan sya saat ini kuliah sambil kerja.UMITRA bandar lampung adalah tempat sya saat ini mencari ilmu,jurusan yng saya ambil adalah kesehatan masyarakat. sebelum kuliah di umitra bandar lampung saya kuliah di STIKES A.YANI YOGYAKARTA dgn jurusan kebidanan,dan saat ini saya bekerja sebagai bidan desa tempat saya tinggal. sudah satu tahum lebih sya menekuni pekerjaan ini, walaupun melelahkan setiap minggu harus bolak balik rumah bndar lampung tapi tetep menikmati karena itu tanggung jawab dan kewajiban yang harus sya jalani.jadi bidan dan mahasiswa itu menyenangkan tapi susah dijalani.hehehehehe........jadi buat temen-temen yang kuliah sambil kerja harus tetep semangat yaa,kelelahan dan capek yang dirasa saat ini suatu saat nanti akan dibayar dg sesuatu yang menggembirakan sama yang diatas,jadi tetep semangat dan jangan mengeluh.